Phenaridine (2,5-Dimethylfentanyl) is a synthetic fentanyl derivative opioid. It was developed in 1972, and is used for surgical anasthesia in Russia. Phenaridine has similar effects to fentanyl. In rat studies, it was less potent than fentanyl. Side effects include itching, nausea and serious to life threatening respiratory depression. Fentanyl analogs have killed hundreds of people throughout Europe and the former Soviet republics since the most recent resurgence in use began in Estonia in the early 2000s, and novel derivatives continue to appear.
Fitur visualisasi ini dikembangkan menggunakan pendekatan Graph Theory untuk memetakan hubungan polifarmasi dan molekuler. Entitas (Obat, Target, Gen) direpresentasikan sebagai Simpul (Nodes), sedangkan hubungan biologisnya sebagai Sisi (Edges).
drugbank-id dan name pada skema XML DrugBank.targets/target yang memuat polipeptida sasaran.gene-name dan varian snp-effects.Tata letak grafik menggunakan algoritma Force-Directed Graph (Barnes-Hut). Model fisika ini menerapkan gaya tolak-menolak antar simpul (Gravitasi: -3000) agar tidak tumpang tindih, serta gaya pegas (Spring: 0.04) pada garis penghubung untuk fleksibilitas interaksi.