Betameprodine is an opioid analgesic classified by the United States Drug Enforcement Administration under Schedule I of illegal substances. The stereoisomer alphameprodine is similarly classified, and was more widely used (both are referred to as Meprodine). Betameprodine is a structural analogue of meperidine. It exerts physiological effects characteristic of opioids, such as analgesia, euphoria and sedation, as well as itching, nausea, and respiratory depression.
Fitur visualisasi ini dikembangkan menggunakan pendekatan Graph Theory untuk memetakan hubungan polifarmasi dan molekuler. Entitas (Obat, Target, Gen) direpresentasikan sebagai Simpul (Nodes), sedangkan hubungan biologisnya sebagai Sisi (Edges).
drugbank-id dan name pada skema XML DrugBank.targets/target yang memuat polipeptida sasaran.gene-name dan varian snp-effects.Tata letak grafik menggunakan algoritma Force-Directed Graph (Barnes-Hut). Model fisika ini menerapkan gaya tolak-menolak antar simpul (Gravitasi: -3000) agar tidak tumpang tindih, serta gaya pegas (Spring: 0.04) pada garis penghubung untuk fleksibilitas interaksi.